raja langit

raja langit

Jumat, 30 Juli 2010

siklus hidup


Ingatkah kita akan pelajaran waktu SD tentang proses perkembangan seekor kupu-kupu. Di awali dari telor yang diletakan di atas sebuah daun, hari berganti berubah menjadi seekor ulat, lalu melewati masa tidur untuk menjadi kepompong setelah itu keluarlah menjadi seekor kupu-kupu dewasa nan indah warnanya.
Manusia pun tak jauh berbeda, mengalami siklus hidup itu seperti itu. Dari bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua dan kembali kepada sang Pencipta.
Dalam rentang kurun waktu yang kalau diterjemahkan dalam tulisan hanyalah sebuah strip (-), sesungguhnya di sanalah banyak proses yang terjadi.
Hidup itu adalah sebuah perjuangan, dalam perjalanannya ada adaptasi, interaksi dengan lingkungan dan Tuhan nya. Tak semua perjalanan itu bisa berjalan mulus, banyak liku-liku yang harus dilalui, bahkan malah ada yang harus melewati titik-titik terendah, namun bagaimana sikap hati kita menghadapinya itu jauh lebih penting.
Oleh karenanya dalam siklus hidup yang sebentar itu perlu kita untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi. Kenapa hal ini penting karena orang-orang terdekat kitalah yang senantiasa mendukung dan menolong tanpa pamrih.
Dan satu lagi yang paling utama adalah hubungan yang senantiasa dekat dengan sang Khalik, pemilik dan pengatur segalaNya. Sebab tanpa Dia, hidup ini tak ada artinya.

Kamis, 29 Juli 2010

Jasmine

Rumahku di kota kelahiran sangatlah dekat dengan rumah keluarga nigrat.
Bangunan megah bercorakan model Belanda kuno. Di halamannya ada dua pohon mangga yang besar, di mana kalau musimnya berbuah, uih sangatlah lebat buahnya serta manis rasanya.
Selain dua pohon besar itu ada lagi beberapa tanaman khasiat obat seperti sangka buah untuk penurun panas, kembang sepatu, bunga nusa indah, pohon pisang serta jasmine.
Jasmine, bunga berwarna putih dengan sedikit keunguan dibagian bawahnya, sangatlah harum terasa di malam hari nan indah.
Bunga ini sudahlah lama menjadi bunga pujaan hati. Ketika kita menciumnya maka yang timbul adalah aroma wangi nan menyejukan hati serta menyegarkan jiwa. Angan-angan memiliki bunga ini di suatu hari pernahlah terimpikan, berhubung rumah di kampung halaman tidaklah memungkinkan, maka angan-angan itu lama tidak terwujud.
Kira-kira 4-5 tahun lalu mimpi itu terealisasi. Seorang penjaja tanaman melewati depan rumah dan langsung bunga putih yang tak asing itu menyita mata ini. Tawar menawar harga pun berlanjut, sampai akhirnya bunga itu menjadi milik pribadi. Dirawatnya, diperhatikannya tiap hari yang ditanam berdampingan dengan pohon belimbing yang manis. Lambat laun tumbuh berkembang menjadi pohon bunga yang besar, hampir setiap malam, aromanya tercium ketika kita bersantai di halaman depan rumah. Hmm sangatlah damai hati ini.
Berjalannya sang waktu maka suatu hari proses perbaikan rumah pun berlangsung, ternyata pohon ini terkena imbas yang kurang baik, sisa semen, air yang terus menggenang di tanah, lambat laun membuat akarnya membusuk, daunnya melayu dan bunganya tak lagi berkembang.
Galau hati ini melihatnya, sampai akhirnya benar-benar tak ada sisa dari pohon ini.
Tepatnya setahun yang lalu ketika ada pameran flona di lapangan banteng saya menemukan kembali bunga ini. Tanpa berpikir panjang langsung saja dibeli, tapi karena sangat kecil ukurannya tak sampai 3 bulan bunga ini layu tak berbekas.
Bulan ini pameran itu ada lagi dan kembali hati ini pun berbunga dibuatnya, beberapa kali saya datang untuk melihat jasmine ini. Dan ternyata memang bunga ini sudah tertanam dalam di lubuk hati. Jasmine oh jasmine...

Senin, 26 Juli 2010

Cerbonan

Kota pesisir di utara Jawa ini adalah kota persinggahan yang unik.
Sebagai kota besar terakhir yang menghubungkan budaya tanah pasundan dan kota-kota di Jawa Tengah, maka tak salah kalau di kota ini terjadi percampuran budaya yang indah.
Cirebon sendiri berasal dari berbagai kata, ada yang mengambil dari kata cai (air) dan rebon (udang kecil-kecil) yang memang banyak di perairan lautnya. Satu lagi berasal dari kata caruban, yang artinya campuran. Memang sejak dulu tanah ini penuh dengan percampuran, saat jaman Sunan Gunung Jati yang akhirnya menikah dengan putri dari tanah Tiongkok.
Di kota ini pun nuansa religinya sangatlah kuat, ada 4 Keraton yang masih eksis sejauh ini, walaupun tidaklah sebesar Keraton Jogja atau Surakarta. Yang paling terkenal adalah keraton Kasepuhan dengan masjid Agung Sang Ciptarasa. Banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang menyempatkan diri untuk bisa menikmati suasana wisata budaya tersebut. Apalagi di bulan Mulud, saat digelar sekatenan maka keramaian pun tak terelakan.
Tak heran jika dilihat dari latar belakang budayanya maka sempatlah mencuat keinginan untuk menjadikan kota ini sebagai salah satu ibukota propinsi Jawa Barat atau malahan ide yang lebih besar lagi dengan kaukus panturanya menjadikan salah satu propinsi di Indonesia

Hobby

Kata yang tidak asing bagi sebagian manusia di muka bumi ini.
Sejak kecil ketika kita mulai mengenal hubugan pertemanan maka sahabat dan rekan kita suka bertanya-tanya apa sih hobby mu.
Mulai dari hal-hal yang sederhana sampai hal-hal yang unik biasa suka disebutkan.
Bagi saya sendiri, namanya memelihara binatang itu merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup saya ini. Mulai dari memelihara ikan sejenis guppy biasa kita sebut ikan seribu, miara ayam hasil lotre sampai bermain merpati tinggian dengan harga yang aduhai.
Hobby yang terakhir itu ternyata kembali merasuki diri memasuki tahun 2002an lalu. Drama pencarian ilmu perburungan pun dimulai. Berawal di pasar Pramuka, dari burung kelas ecek-ecek dan berlanjut ke kelas burung pertarungan yang harganya selangit.
Banyak hal diperhatikan mulai dari mata, paruh, kulit kaki, tulang supit dan warna bulu menjadi suatu pakem yang harus dipatuhi untuk mendapatkan kinerja burung yang maksimal.
Perlahan namum pasti jumlah burung peliharaan terus meningkat walau lahan di rumah memang tak memadai. Anakan hasil budidaya pun perlahan bertumbuh menjadi burung-burung handal yang kinerjanya ga kalah dengan sang indukan.
Kalau sudah seperti ini maka yang muncul adalah kepuasaan batin. Lega hati ini bisa menghasilkan generasi penerus yang begitu aduhai.
Perkembangan waktu dan jaman tak membuat hobby ini surut, walau FLU burung menimpa dan sidak aparat kelurahan yang datang, hal itupun tak membuat semangat itu luntur. Ingin rasanya suatu hari nanti bisa kembali ber hobbby seperti ini lagi.