raja langit

raja langit

Minggu, 05 Desember 2010

Kemerdekaan

Indonesia ini adalah negara merdeka. Proklamasinya sudah dikumandangkan oleh bapak bangsa Soekarno dan Hatta. Umurnya pun sudah 65 tahun lebih.
Namun arti kemerdekaan itu rasanya masih belum bisa diterapkan dalam berbagai lini.
Belakangan ini banyak bidang-bidang yang masih terjajah oleh negara lain.
Contoh yang paling gress adalah dalam bidang perekonomian.
Ketergantungan kepada pihak luar, tingginya nilai import dibandingkan export, itu adalah beberapa gelintir saja yang terlihat mencolok.
Banyaknya expatriat di perusahaan joint ventur itu juga salah satunya.
Jika sikap para expatriat tersebut bisa menjunjung tinggi kesopan santunan, asas menghargai, duduk sama rendah berdiri sama tinggi itu mungkin masih bisa kita terima dengan lapang dada.
Lain halnya jika para expat tersebut malah berlaku sebaliknya seperti berasa lebih pintar, lebih super, lebih mumpuni dan menguasai, maka seyogyanya hal seperti ini tidak terjadi.
Ini bangsa merdeka, di mana kita sebagai anak bangsa juga punya citra diri yang harus terus kita tonjolkan yaitu dengan prestasi, kerja keras kita, tanpa ada rasa minder sekalipun walau kadang kala harus bergesekan dengan expat tersebut.
Kita juga jangan sungkan untuk belajar kepada mereka jika memang itu diperlukan, yaitu dengan tujuan meningkatkan kualitas kita sebagai sumber daya manusia yang unggul.
Akhirnya banggalah menjadi bagian dari bangsa ini.
Jayalah negeriku, majulah bangsaku. Merdeka!

Rabu, 27 Oktober 2010

Si Mbah

Kuncen atau orang yang sangat mengerti suatu situs bersejarah adalah kata yang tak asing di telinga kaum awam di negeri impian ini.
Salah satu sosok kuncen yang terkenal adalah Mbah Maridjan, sang kuncen Gunung Merapi. Tanggal 26 Oktober 2010, salah satu gunung yang sangat terkenal di tanah Jawa ini kembali melakukan aktivitasnya dengan dahsyat. Tepat pukul 17.02 erupsi terjadi. Semburan awan panas yang biasa disebut orang dengan istilah Wedhus Gembel memakan korban beberapa warga yang tinggal tidak jauh dari lereng Merapi.
Dari beberapa korban tersebut terdapat nama Mbah Maridjan kuncen Merapi. Si Mbah yang sangat memegang teguh tugas sebagai abdi dalem Kasultanan Ngajogjakarta Hadiningrat ini telah melaksanakan amanat dari sang raja Sultan Hamengkubuwono IX dengan sangat baik.
Ketaatan dan kesetiaa serta pengabdiannya untuk menjaga Merapi sampai ajal menjemput sudah dilaluinya secara sempurna. Beliau tidak meninggalkan Merapi walaupun bahaya mengintai hidupnya.
Ini adalah salah satu contoh manusia sederhana yang mungkin sekarang ini sudah sulit dicari di jaman yang serba instant dan penuh dengan tawaran-tawaran menggiurkan.
Dari si Mbah kita semua belajar kesederhanaan, ketaatan, kesetian dan pengabdian yang luhur dari seorang abdi kepada rajanya, tanpa memikirkan sedikitpun kepentingan pribadinya.
Selamat jalan Mbah, damailah bersamaNya.

Minggu, 17 Oktober 2010

Community

Bagi para hobbies kata community bukanlah hal asing dalam hidup mereka.
Mulai dari hobbies yang biasa sampai hobbies yang aneh dan nyeleneh.
Saya sendiri sudah joint dalam beberapa community. Mulai dari community burung
merpati sampai ke community mancing.
Kegiatan melalui internet ataupun kopi darat sering kali dilakukan untuk mempererat
tali silahturahmi, sharing ilmu dan sudah barang tentu aksi jual beli dengan kualitas
yang terjamin, karena senasib dan sepenanggungan.
Banyak sukanya ketimbang dukanya jika kita bergabung dalam suatu community,
karena di community biasanya sebagian dari kita-kita lebih mementingan unsur
happy happy ketimbang yang pusing pusing.
Di forum mancing yang saya ikuti sekarang ini saja bagian dari community nya memberi
nama GMC (Galatawa Mancing Community). Jadi di forum ini saat kita mancing yang
utama ada ketawa ketiwi nya ketimbang mancingnya.
Satu lagi hal yang patut diacungin jempol dalam community adalah brotherhood yang
terjadi diantara para anggotanya.
Walau belum pernah tahu sama sekali, saya sudah bisa kopi darat dengan brother
dari Jambi dan Jogja saat saya berkesempatan mengunjungi ke kedua daerah tsb.
Hobbies yang bikin kita bisa langsung klop satu sama lain.
Bravo brotherhood in community.

Senin, 06 September 2010

Mudik

Mudik, bagi warga tanah Jawa ini adalah suatu hal yang terjadi tiap tahun dan sudah seperti menjadi suatu ritual. Hambar rasanya jika berlebaran tidak pulang ke kampung halaman.
Walau harus bermacet ria di seputaran pantura, tetapi kenikmatan tiada tara bisa berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman.
Ritual ini sebenarnya ada baiknya juga, karena hasil perjuangan di kota besar hampir setahun bisa mengalir dan dipergunakan di desa untuk meningkatkan taraf hidup di sana.
Namun hal ini juga kadang berdampak buruk bagi kota besar seperti Jakarta, yang setiap tahunnya selalu mendapatkan tambahan pendatang baru yang kadang kala maaf kata tidak mempunyai modal cukup untuk bertarung di tengah persaingan yang begitu ketat di kota metropolitan ini.
Pemerataan pembangunan hingga ke daerah-daerah terpencil sepertinya sudah harus menjadi lagu wajib baik pemerintah pusat maupun di daerah, sebab dengan berhasil dan berkembangnya desa maka kota-kota besar pun secara otomatis lebih ringan menanggung bebannya.
Selama mudik maka kota besar seperti Jakarta akan mengalami masa-masa sepinya dan sudah barang tentu bagi warganya yang biasa dengan kemacetan akan mengalami kesegaran yang hanya sesaat ini.
Selamat bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman, selamat sampai tujuan!

Minggu, 15 Agustus 2010

Sate kebo

Kehidupan di negeri tercinta ini kaya ragam dan budayanya. Hal ini bukan saja terjadi baru-baru ini akan tetapi sudah ada dan menjadi warisan nenek moyang.
Runtuhnya kerajaan berbasis Hindu Budha di tanah Jawa ini lalu dilanjutkan dengan bangkitnya kerajaan berbasis Islam. Penyebaran utama dimulai oleh kerajaan Demak dengan rajanya yang terkenal Raden Patah.
Sejalan dengan meredupnya kerajaan Hindu Budha ternyata tidak menyebabkan sang penguasa baru menghilangkan semua budaya peninggalan masa lalu. Hal ini terbukti dengan tingginya rasa tolerasi yang diterapkan oleh penguasa.
Sapi salah satu hewan yang diagungkan dan disembah oleh umat Hindu Budha ternyata mendapatkan perlakuan khusus pada jaman kerajaan Islam. Hal ini terbukti dengan mengalihkan menu makanan dari daging sapi ke daging kebo.
Bukti ini masih ada sampai hari ini, di sekitaran wilayah Demak Kudus Jawa Tengah salah satu pedagang menceritakan sejarah panjang munculnya makanan sate kebo.
Sate ini menjadi salah satu panganan khas seputaran Demak Kudus yang tersohor. Hal ini juga berlaku di tanah Cerbon yang mana kerajaan Islam sangat kuat hadir di sini. Oleh karenanya tak heran jika menu sate kebo ini menjadi salah satu makanan khas yang perlu dicoba saat melakukan wisata kuliner. Sate dengan rasa manis dan asin serta tambahan bumbu kacang nan pedas, makin meningkatkan aroma kelezatannya. Berani mencoba?

Selasa, 10 Agustus 2010

Angka

Angka yang terdiri dari 0 sampai 9 ternyata sesuatu yang menarik bagi banyak manusia.
Parah ahli matematika, ahli ekonomi, pialang saham semua memperhatikan angka-angka itu setiap hari.
Hidup kita sebagai manusia pun tidak lepas dari angka, sejak manusia ini dilahirkan kita mengenal tanggal lahir yang sudah tentu berisikan kombinasi angka.
Orang bisa saja tidak melek huruf tetapi sepertinya tidak ada istilah BUTA ANGKA.
Dalam dunia yang lain kita juga mengenal angka atau buntut yang seringkali diacak untuk ditelaah besok akan keluar angka apa ya, mulai dari jaman PORKAS, SDSB sampai TOGEL.
Saat dunia telekomunikasi berkembang maka banyak sekali iklan di koran-koran menjual angka cantik dengan harga selangit. Dan terakhir sudah barang tentu desas desus soal REDOMINASI yaitu penghilangan angka NOL karena sudah kelewat banyak digitnya di mata uang kita.
Ada juga angka yang dianggap sebagian orang sebagai pembawa hoki seperti angka 8 karena dianggap dalam penulisannya tidak terputus, angka 9 sebagai angka tertinggi, bahka ada juga angka 13 yang dianggap kurang membawa kesialan.
Bagi bangsa ini sendiri angka 17, angka 8 dan angka 45 adalah angka yang sakral dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jadi marilah biasakan diri hidup dengan angka-angka.

Jumat, 30 Juli 2010

siklus hidup


Ingatkah kita akan pelajaran waktu SD tentang proses perkembangan seekor kupu-kupu. Di awali dari telor yang diletakan di atas sebuah daun, hari berganti berubah menjadi seekor ulat, lalu melewati masa tidur untuk menjadi kepompong setelah itu keluarlah menjadi seekor kupu-kupu dewasa nan indah warnanya.
Manusia pun tak jauh berbeda, mengalami siklus hidup itu seperti itu. Dari bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua dan kembali kepada sang Pencipta.
Dalam rentang kurun waktu yang kalau diterjemahkan dalam tulisan hanyalah sebuah strip (-), sesungguhnya di sanalah banyak proses yang terjadi.
Hidup itu adalah sebuah perjuangan, dalam perjalanannya ada adaptasi, interaksi dengan lingkungan dan Tuhan nya. Tak semua perjalanan itu bisa berjalan mulus, banyak liku-liku yang harus dilalui, bahkan malah ada yang harus melewati titik-titik terendah, namun bagaimana sikap hati kita menghadapinya itu jauh lebih penting.
Oleh karenanya dalam siklus hidup yang sebentar itu perlu kita untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi. Kenapa hal ini penting karena orang-orang terdekat kitalah yang senantiasa mendukung dan menolong tanpa pamrih.
Dan satu lagi yang paling utama adalah hubungan yang senantiasa dekat dengan sang Khalik, pemilik dan pengatur segalaNya. Sebab tanpa Dia, hidup ini tak ada artinya.

Kamis, 29 Juli 2010

Jasmine

Rumahku di kota kelahiran sangatlah dekat dengan rumah keluarga nigrat.
Bangunan megah bercorakan model Belanda kuno. Di halamannya ada dua pohon mangga yang besar, di mana kalau musimnya berbuah, uih sangatlah lebat buahnya serta manis rasanya.
Selain dua pohon besar itu ada lagi beberapa tanaman khasiat obat seperti sangka buah untuk penurun panas, kembang sepatu, bunga nusa indah, pohon pisang serta jasmine.
Jasmine, bunga berwarna putih dengan sedikit keunguan dibagian bawahnya, sangatlah harum terasa di malam hari nan indah.
Bunga ini sudahlah lama menjadi bunga pujaan hati. Ketika kita menciumnya maka yang timbul adalah aroma wangi nan menyejukan hati serta menyegarkan jiwa. Angan-angan memiliki bunga ini di suatu hari pernahlah terimpikan, berhubung rumah di kampung halaman tidaklah memungkinkan, maka angan-angan itu lama tidak terwujud.
Kira-kira 4-5 tahun lalu mimpi itu terealisasi. Seorang penjaja tanaman melewati depan rumah dan langsung bunga putih yang tak asing itu menyita mata ini. Tawar menawar harga pun berlanjut, sampai akhirnya bunga itu menjadi milik pribadi. Dirawatnya, diperhatikannya tiap hari yang ditanam berdampingan dengan pohon belimbing yang manis. Lambat laun tumbuh berkembang menjadi pohon bunga yang besar, hampir setiap malam, aromanya tercium ketika kita bersantai di halaman depan rumah. Hmm sangatlah damai hati ini.
Berjalannya sang waktu maka suatu hari proses perbaikan rumah pun berlangsung, ternyata pohon ini terkena imbas yang kurang baik, sisa semen, air yang terus menggenang di tanah, lambat laun membuat akarnya membusuk, daunnya melayu dan bunganya tak lagi berkembang.
Galau hati ini melihatnya, sampai akhirnya benar-benar tak ada sisa dari pohon ini.
Tepatnya setahun yang lalu ketika ada pameran flona di lapangan banteng saya menemukan kembali bunga ini. Tanpa berpikir panjang langsung saja dibeli, tapi karena sangat kecil ukurannya tak sampai 3 bulan bunga ini layu tak berbekas.
Bulan ini pameran itu ada lagi dan kembali hati ini pun berbunga dibuatnya, beberapa kali saya datang untuk melihat jasmine ini. Dan ternyata memang bunga ini sudah tertanam dalam di lubuk hati. Jasmine oh jasmine...

Senin, 26 Juli 2010

Cerbonan

Kota pesisir di utara Jawa ini adalah kota persinggahan yang unik.
Sebagai kota besar terakhir yang menghubungkan budaya tanah pasundan dan kota-kota di Jawa Tengah, maka tak salah kalau di kota ini terjadi percampuran budaya yang indah.
Cirebon sendiri berasal dari berbagai kata, ada yang mengambil dari kata cai (air) dan rebon (udang kecil-kecil) yang memang banyak di perairan lautnya. Satu lagi berasal dari kata caruban, yang artinya campuran. Memang sejak dulu tanah ini penuh dengan percampuran, saat jaman Sunan Gunung Jati yang akhirnya menikah dengan putri dari tanah Tiongkok.
Di kota ini pun nuansa religinya sangatlah kuat, ada 4 Keraton yang masih eksis sejauh ini, walaupun tidaklah sebesar Keraton Jogja atau Surakarta. Yang paling terkenal adalah keraton Kasepuhan dengan masjid Agung Sang Ciptarasa. Banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang menyempatkan diri untuk bisa menikmati suasana wisata budaya tersebut. Apalagi di bulan Mulud, saat digelar sekatenan maka keramaian pun tak terelakan.
Tak heran jika dilihat dari latar belakang budayanya maka sempatlah mencuat keinginan untuk menjadikan kota ini sebagai salah satu ibukota propinsi Jawa Barat atau malahan ide yang lebih besar lagi dengan kaukus panturanya menjadikan salah satu propinsi di Indonesia

Hobby

Kata yang tidak asing bagi sebagian manusia di muka bumi ini.
Sejak kecil ketika kita mulai mengenal hubugan pertemanan maka sahabat dan rekan kita suka bertanya-tanya apa sih hobby mu.
Mulai dari hal-hal yang sederhana sampai hal-hal yang unik biasa suka disebutkan.
Bagi saya sendiri, namanya memelihara binatang itu merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup saya ini. Mulai dari memelihara ikan sejenis guppy biasa kita sebut ikan seribu, miara ayam hasil lotre sampai bermain merpati tinggian dengan harga yang aduhai.
Hobby yang terakhir itu ternyata kembali merasuki diri memasuki tahun 2002an lalu. Drama pencarian ilmu perburungan pun dimulai. Berawal di pasar Pramuka, dari burung kelas ecek-ecek dan berlanjut ke kelas burung pertarungan yang harganya selangit.
Banyak hal diperhatikan mulai dari mata, paruh, kulit kaki, tulang supit dan warna bulu menjadi suatu pakem yang harus dipatuhi untuk mendapatkan kinerja burung yang maksimal.
Perlahan namum pasti jumlah burung peliharaan terus meningkat walau lahan di rumah memang tak memadai. Anakan hasil budidaya pun perlahan bertumbuh menjadi burung-burung handal yang kinerjanya ga kalah dengan sang indukan.
Kalau sudah seperti ini maka yang muncul adalah kepuasaan batin. Lega hati ini bisa menghasilkan generasi penerus yang begitu aduhai.
Perkembangan waktu dan jaman tak membuat hobby ini surut, walau FLU burung menimpa dan sidak aparat kelurahan yang datang, hal itupun tak membuat semangat itu luntur. Ingin rasanya suatu hari nanti bisa kembali ber hobbby seperti ini lagi.