Usianya sudah terhitung sepuh, masuk usia 70-80 tahun, saat
saya pertama kali bertemu beberapa waktu lalu dan membuka pembicaraan.
Wis tua kok masih dagang bae, dia menjawabnya dengan santai,
‘Baka beli dagang ya beli bisa mangan’
(sudah tua kok masih jualan, ya, kalau ga jualan nanti ga
makan, begitu kurang lebih terjemahannya.)
Bapak ini berjualan di pagi hari dengan dongdangan dipikul
dan biasa mangkal di seputaran jalan Kali Baru Bungur Senen Jakarta Pusat.
Jika tepat waktu sekitar antara jam 7 sampai 7.30, pasti
saya ketemu, asal dia juga jualan.
Dagangannya khas, hanya kacang kering yang di sangrai, tanpa
minyak. Biasa saya beli 2 bungkus, per bungkus dihargai 5 ribu rupiah.
Anaknya ada seorang perempuan, tapi sudah ikut suaminya,
jadi di Jakarta dia hidup sendiri.
Istrinya tinggal terpisah di kampung halaman di Sindanglaut dekat Cerbon.
So kalau ketemu sekarang saya aja pakai bahasa Cerbonan saja ngobrolnya, hehehe.
Istrinya tinggal terpisah di kampung halaman di Sindanglaut dekat Cerbon.
So kalau ketemu sekarang saya aja pakai bahasa Cerbonan saja ngobrolnya, hehehe.
Sosok ini saat pertama ketemu bahkan mengingatkan saya pada
sosok bapak dan ibu saya, yang notabene juga sudah cukup sepuh.
Dan tinggal berdua di Cerbon sana, sedangkan anaknya semua
di luar kota.
Kadang suka sedih, namun apa daya, hidup memang tak selamanya bisa saling berdekatan. Yang penting semua sehat.
Kadang suka sedih, namun apa daya, hidup memang tak selamanya bisa saling berdekatan. Yang penting semua sehat.
Pagi ini pas ketemu dan saya sempatkan untuk mengambil
gambarnya, karena sudah lama mau mengabadikannya.
Saya bertanya lagi, ‘Beli balik Sindang tah, dijawabnya, rong bengi maning balik’
Saya bertanya lagi, ‘Beli balik Sindang tah, dijawabnya, rong bengi maning balik’
Pembicaraan berlanjut, ‘Arep ngapai?, dijawab lagi, arep
ngurus haji, wis 2-3 tahun, jare arep olih giliran’
(Ga pulang Sindang kah? 2 hari lagi mau balik. Mau ngapain?
Mau ngurus haji, sudah daftar 2-3 tahun lalu)
Wow…amaze saya mendengarnya
Berangkat sendirian apa sama istri, istri ga ikut sepertinya
jawab beliau, karena naik mobil saja mabokan
Ternyata di usia yang sudah sepuh seperti itu tak menutup
semangatnya untuk Ibadah.
Luar biasa pa…menginspirasi saya pagi ini.
Biar senantiasa diberikan barokah dalam segala rencana
hajinya.
Sehat dan dapat kembali jadi haji mabrur.