Selamat pagi semua.
Pasti pernah mendengar kalimat dari salah satu orang
terkenal.
Manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya.
Ya sedikit banyak hal itu ada benarnya.Manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya.
Kita sebagai orang percaya sudah mendapat perintah dan diutus, menjadi domba di tengah serigala.
Kondisi dunia yang semakin ganas, yang semakin keras dan
semakin menakutkan tidak membuat kita menjadi ciut untuk menjalankan perintah
itu.
Karena ketika hal itu disampaikan maka kita dibekali juga
perintah, untuk menjadi cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Jadi kita harus lah cerdik tapi bukan hanya itu saja, kalau
cerdik tanpa ketulusan maka kita akan jadi penipu atau tukang ciao rang lain
Jadi tulus tanpa kecerdikan maka kita akan dibully habis
habisan hehehe.So harus lengkap keduanya cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Sebagai penutup ada ilustrasi kisah yang bagus.
Ada 4 orang mahasiswa yang pagi itu harusnya melakukan
ujian, tetapi karena mereka terlambat bangun jadilah mereka telat untuk sampai
ke kampus.
Ke empatnya bersepakat untuk membuat alasan kepada dosen
bahwa sebenarnya mereka sudah bangun pagi akan tetapi karena mikrolet yang
mereka tumpangi mengalami kerusakan pada ban sehingga mereka harus membantu
sang sopir menyelesaikan penggantian ban.Mendengar ketulusan ke 4 mahasiswanya akhirnya sang dosen pun memberi kesempatan mereka mengikuti ujian susulan.
Tibalah hari H mereka mengikuti ujian susulan, ke 4 nya di
tempatkan dalam 4 ruang yang berbeda.
Pikiran mereka tetap positif, mungkin sang dosen ingin
memastikan agar mereka tidak bisa saling mencontek.Dalam ujian kali ini ada 2 soal saja. Soal pertama bernilai 10 dan soal kedua bernilai 90.
Mahasiswa tidak boleh mengerjakan soal kedua sebelum menyelesaikan soal pertama.
Ketika mereka membaca soal pertama girang hati mereka karena
soalnya ternyata sangat mudah.
Nah memasuki soal kedua mereka mulai mengernyitkan dahi
mereka sebab pertanyaan yang muncul adalah:‘Ban mikrolet yang sebelah mana yang mengalami kerusakan?’ Hehehe.
Ternyata sang dosen sedang menguji ketulusan hait mereka (kejujuan).
OK mereka memang cerdik dalam membuat alasan, tapi soal ketulusan mereka pastinya sama sekali tidak menyangka sang dosen akan memberi soal seperti itu.
God bless u all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar